Create!

Posted: Rabu, 26 Maret 2014 by Unknown in
0

Cara Membuat Contekan Yang Baik Sebelum Ujian
oleh : Hamdan Romadhona

          Ketika ujian datang, tentunya seorang pelajar akan mengalami masa kritis. Dari berbagai pelajar yang menghadapi ujian, mereka mengalami masa kritis masing – masing. Sebagian dari mereka ada yang menghadapi masa kritis tersebut dengan belajar bersungguh – sungguh demi memperoleh hasil yang diharapkan. Namun ada juga pelajar yang menghadapi ujian seperti tidak memiliki rasa kritis sehingga mereka meremehkan ujian tersebut. Dan ada juga pelajar yang merasa takut karena hasil ujian mereka tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya sehingga munculah istilah “mencontek”. 

Video

Posted: by Unknown in
0

Goyangnya si Abah, Aldi, Gerry, Hhe.

Coret Tembok!

Posted: Minggu, 02 Februari 2014 by Unknown in
0

           Graffiti merupakan sebuah kreativitas yang diekspresikan oleh seseorang di atas tembok atau sejenisnya yang dapat dilukis dalam bentuk tulisan ataupun gambar yang mempunyai makna tertentu sebagai curahan hati, biasanya menggunakan cat pilox atau juga memakai compressor air buss. Mendengar kata graffiti, biasanya pikiran kita tertuju kepada sesuatu yang tidak layak ditiru yang merupakan kegiatan corat coret kurang jelas yang dilakukan oleh anak berandalan. Padahal tidak! Menurut saya, graffiti merupakan kreativitas yang keren dan tentunya dibuat oleh anak yang creative, tidak semua orang bisa membuat graffiti. Pembuatan graffiti yang ditentang oleh masyarakat, yaitu mereka yang membuatnya di atas tembok orang lain tanpa izin, dengan membuat gambar kurang jelas tanpa mengandung makna. Sebaiknya, kita harus mendukung pembuatan graffiti yang positif dan memperhatikan serta waspada terhadap pembuatan graffiti yang negatif.

Kisah Motivasi Untuk Pelajar

Posted: Rabu, 29 Januari 2014 by Unknown in
0

Si Bodoh Yang Mencabik Buku Pelajarannya
Karya : Arul Chandrana

         Dia seorang anak dari keluarga kuli kasar bergaji rendah. Masa kerja yang sudah melampaui angka dua puluh tahun sama sekali tidak menambah jumlah gajinya. Ayahnya bekerja di salah satu gudang bulog beberapa kilometer di luar desa. Bukan sebagai satpam atau sopir truk. Apalagi sebagai pencatat keluar masuknya barang atau bagian keuangan. Melainkan sebagai pengangkut karung-karung beras raksasa dari truk-truk tua ke dalam gudang pengap lagi panas tersebut. Dia sudah bekerja seperti itu sejak memasuki usia SMA. Dia tidak sekolah SMP, juga tidak tamat SD. Semenjak memulai kerja sebagai buruh bulog, hidup dan harapannya ditumpahkan pada panen para petani di sawah-sawah nun jauh di sana dan berlanjut sampai sekarang dia beristri dan beranak. Anak yang mulai sekolah SMP.

Pages